PERMASALAHAN MALOKLUSI GIGI YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN ORTODONTI (BEHEL/KAWAT GIGI)
Setelah ortodontis menyusun rencana perawatan berdasarkan pemeriksaan dan analisis menyeluruh, langkah krusial berikutnya adalah mendiskusikan rencana tersebut secara terbuka, jelas, dan edukatif dengan pasien dan/atau orang tua pasien.
Berdasarkan klasifikasi Angle, jenis penyimpangan hubungan rahang dan gigi, serta bentuk malposisi gigi individu:
I. Berdasarkan Klasifikasi Angle (Hubungan Molar)
1. Kelas I (Angle Class I Malocclusion)
Yaitu : hubungan geraham/molar normal, tetapi terdapat kelainan posisi gigi lain.
Contoh:
– Gigi berjejal/berantakan (crowding)
– Gigi jarang-jarang (spacing)
– Rotasi gigi
– Deep bite atau open bite ringan
2. Kelas II (Angle Class II Malocclusion).
Yaitu : Geraham/Molar rahang atas terlalu maju terhadap geraham/molar rahang bawah.
Terdiri dari:
Divisi 1: Gigi seri atas maju ke depan (protrusif).
Divisi 2: Gigi seri atas masuk ke dalam (retroklinasi).
Umumnya disertai overjet (jarak horisontal gigi seri atas dan bawah meningkat).
3. Kelas III (Angle Class III Malocclusion)
Yaitu : Geraham/Molar rahang bawah lebih maju dari geraham/molar rahang atas.
Biasanya disertai:
– Crossbite anterior
– Bilateral crossbite
– Underbite (rahang bawah lebih maju).
—
II. Berdasarkan Hubungan Vertikal (Vertikal Bite Relationship).
1. Overbite Berlebihan (Deep Bite).
Gigi atas menutupi terlalu banyak bagian dari gigi bawah secara vertikal.
2. Open Bite.
Tidak ada kontak antara gigi atas dan bawah saat menggigit (anterior/posterior).
—
III. Berdasarkan Hubungan Transversal (Sisi-Ke-Sisi).
1. Crossbite Anterior.
Gigi seri bawah berada di depan gigi seru atas saat menggigit.
2. Crossbite Posterior.
Gigi premolar dan molar rahang atas lebih ke dalam dari posisi premolar dan molar rahang bawah.
3. Midline Shift.
Garis tengah gigi atas dan bawah tidak sejajar.
—
IV. Berdasarkan Posisi Gigi Individu:
1. Crowding (Gigi Berjejal).
Gigi tumbuh tidak beraturan karena kekurangan ruang.
2. Spacing (Gigi Jarang).
Terdapat celah berlebih antar gigi.
3. Rotasi Gigi.
Gigi berputar dari posisi seharusnya.
4. Gigi Impaksi.
Gigi tidak tumbuh keluar dari gusi secara normal (sering terjadi pada molar ketiga).
—
V. Berdasarkan Hubungan Rahang (Skeletal Relationship).
1. Skeletal Class I.
Hubungan rahang atas dan bawah harmonis.
2. Skeletal Class II.
Rahang atas terlalu maju atau rahang bawah terlalu mundur.
3. Skeletal Class III.
Rahang bawah terlalu maju atau rahang atas terlalu mundur.
—
📌 Catatan
1. Kombinasi beberapa tipe maloklusi dalam satu pasien sangat umum.
2. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan oleh ortodontis melalui pemeriksaan klinis, model studi, foto rontgen cephalometri, dan rekaman oklusi.